Musim ini bukanlah perjalanan yang mulus bagi Mohamed Salah. Pemain yang selama bertahun-tahun menjadi mesin gol Liverpool itu kini mengalami penurunan performa cukup signifikan. Dari seluruh kompetisi yang telah dijalani, Salah baru mengemas lima gol, angka yang jauh dari standar yang biasa ia tunjukkan.
Situasi makin menjadi sorotan setelah Arne Slot mengambil keputusan mengejutkan dengan mencadangkan Salah dalam dua pertandingan Premier League secara beruntun. Mengingat statusnya sebagai ikon klub dan pemain yang hampir selalu menjadi pilihan utama, keputusan itu langsung memunculkan berbagai spekulasi. Banyak yang menduga hubungan antara Salah dan Slot tak seharmonis sebelumnya.
Dengan menit bermain yang menurun dan performa yang tidak konsisten, wajar bila muncul pertanyaan besar, apakah era Mohamed Salah di Anfield perlahan mulai memasuki babak akhir?
Arab Saudi Kembali Goda Salah dengan Tawaran Fantastis
Di tengah kondisi yang sedang tidak stabil, rumor mengenai ketertarikan klub-klub Arab kembali muncul ke permukaan. Menurut laporan The Telegraph, pihak Saudi Pro League dikabarkan siap mendukung transfer besar untuk membawa Salah ke Timur Tengah. Bahkan, pendanaan disebut tetap aman meski belanja besar SPL sempat melambat pada musim panas lalu.
Ketertarikan ini sebetulnya bukan hal yang baru. Pada 2024, Liverpool bahkan sempat menolak tawaran luar biasa dari Al-Ittihad senilai 150 juta pounds. Salah juga pernah mengakui bahwa pembicaraan dengan petinggi SPL saat itu berlangsung cukup serius sebelum ia memilih bertahan dan memperpanjang kontrak.
Hubungan baik Salah dengan beberapa figur penting di liga tersebut membuat rumor ini kembali hidup. Namun, karena sang pemain sudah memperpanjang kontrak hingga 2027, setiap kepindahan kini wajib melalui proses transfer resmi, bukan gratis.
Liverpool Dihadapkan dengan Pilihan yang Sulit
Di sisi lain, Liverpool kini berada dalam dilema. Menjual Salah lebih cepat bisa menjadi strategi yang masuk akal jika klub merasa sang megabintang tak lagi cocok dalam sistem Arne Slot. Nilai transfer tinggi jelas menguntungkan, sekaligus membuka ruang untuk regenerasi lini depan.
Namun mempertahankannya hingga masa kontrak habis juga bukan tanpa risiko. Jika hubungan internal tak kunjung membaik, Liverpool bisa kehilangan daya tawar seiring kontrak yang menipis. Situasi ini bisa membuat harga jual Salah anjlok jauh.
Sementara itu, pihak Arab Saudi menilai usia 33 tahun bukan masalah, justru ideal untuk menghadirkan seorang ikon global.
Pada akhirnya, masa depan Salah akan bergantung dengan performanya di laga selanjutnya. Fans Liverpool pun kini hanya bisa menunggu, apakah ini sekadar fase sulit atau tanda sebuah perpisahan besar yang semakin dekat.