Performa Real Madrid dalam beberapa pekan terakhir memunculkan tanda tanya besar. Setelah jalani awal musim dengan mulus, tim asuhan Xabi Alonso kini tersendat, dan laporan terbaru menyebut ada sebagian pemain yang belum sepenuhnya yakin dengan pendekatan sang pelatih. Situasi ini membuat tekanan pada Alonso semakin terasa, terutama mengingat musim ini adalah periode transisinya setelah menggantikan Carlo Ancelotti.
Awal Manis yang Mulai Berubah Pahit
Kembalinya Alonso ke Madrid pada musim panas lalu awalnya disambut sebagai kepulangan anak emas. Mantan gelandang elegan itu datang dengan reputasi gemilang usai sukses besar di Jerman, sehingga ekspektasi langsung melambung tinggi. Namun, dinamika tim ternyata tidak berjalan semulus yang diperkirakan.
Menurut laporan The Athletic, sejumlah pemain sudah meragukan metode latihan dan taktik Alonso bahkan sebelum tren negatif muncul. Dalam sebulan terakhir, performa yang tak stabil membuat isu tersebut mencuat ke permukaan. Sederhananya, pesan taktik Alonso belum sepenuhnya dipahami dan diterima oleh semua pemain.
Beberapa pemain merasa sistem yang ingin dibangun Alonso belum cocok dengan karakter skuad. Sementara itu, sebagian lainnya menilai bahwa penurunan performa bukan murni tanggung jawab manajer, melainkan akibat faktor-faktor lain yang mengganggu keseimbangan tim.
Ketidaksepakatan dan Tantangan Trio Bintang
Salah satu titik krusial masalah berada di lini depan. Trio Vinicius Junior, Jude Bellingham, dan Kylian Mbappe yang di atas kertas terdengar menakutkan justru belum menemukan keserasian. Keberadaan Mbappe mengubah struktur serangan yang sebelumnya sangat bergantung pada kombinasi Vini dan Bellingham.
Meski Mbappe tetap mencetak gol, performa dua rekannya menurun. Vinicius bahkan dikabarkan tengah frustrasi dan enggan memperpanjang kontrak selama hubungannya dengan Alonso tidak membaik. Situasi ini tentu menambah panas atmosfer di ruang ganti.
Cedera di Lini Belakang Ikut Memperkeruh Situasi
Madrid juga dihantam badai cedera pada empat bek utama: Antonio RĂ¼diger, Eder Militao, David Alaba, dan Dani Carvajal. Absennya mereka membuat struktur pertahanan Madrid goyah. Hasilnya, tujuh gol bersarang dalam lima pertandingan terakhir, angka yang sangat tidak ideal bagi tim yang biasa tampil dominan.
Dengan jadwal padat, tekanan media, ketidakpastian ruang ganti, serta cedera pemain kunci, Alonso menghadapi tantangan terbesarnya sejak kembali ke Bernabeu. Kejelasan taktik dan stabilitas hubungan dengan pemain akan menjadi kunci. Satu hal pasti, waktu tidak akan menunggu, dan Madrid bukan klub yang sabar.