Perjalanan Arne Slot bersama Liverpool musim ini tampaknya tak berjalan mulus. Harapan besar di awal musim kini berubah jadi tekanan berat setelah The Reds kalah telak 0-3 di markas Manchester City di ajang EPL akhir pekan kemarin.
Hasil itu menambah daftar kekalahan mereka di Premier League menjadi lima dari enam pertandingan terakhir. Bagi para penggemar, ini tentu mengecewakan, apalagi Liverpool berstatus sebagai juara bertahan di ajang Liga Inggris. Kini, peluang untuk mempertahankannya terlihat semakin jauh.
Arne Slot Mulai Frustrasi dengan Performa Tim
Setelah laga kontra City, wajah Arne Slot tampak penuh kekecewaan. Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih asal Belanda itu tak menutupi rasa frustrasinya.
“Kami harus tak ingin memikirkan soal gelar. Sekarang fokus utama adalah kembali menang dulu,” ujarnya tegas.
Slot sadar, timnya kehilangan ritme dan kepercayaan diri. Bagi pelatih mana pun, kehilangan lima dari enam laga jelas bukan situasi ideal.
Dari Start Sempurna ke Krisis Performa
Padahal, Liverpool sempat terlihat tak terbendung di awal musim. Mereka mencatat tujuh kemenangan beruntun di semua ajang, termasuk menaklukkan Newcastle, Arsenal, dan Atletico Madrid. Saat itu, semangat tim sedang tinggi-tingginya.
Namun, perlahan performa mulai goyah. Gol kemenangan sering datang di menit-menit akhir, dan mereka kerap gagal menjaga keunggulan dua gol. Ketika momentum hilang, hasil buruk datang berturut-turut.
Kekalahan demi kekalahan menumpuk, dari Crystal Palace, Chelsea, Manchester United, Eintracht Frankfurt, Brentford, hingga kalah lagi dari Palace. Dua kemenangan atas Aston Villa dan Real Madrid sempat memunculkan harapan, tapi semuanya runtuh setelah dibantai Manchester City.
Kini, Liverpool menorehkan empat kekalahan tandang beruntun, sesuatu yang terakhir kali terjadi di era Kenny Dalglish pada tahun 2012.
Harapan Juara Mulai Memudar
Kapten Virgil van Dijk mencoba realistis. “Tidak ada gunanya membicarakan klasemen kalau kami terus kalah,” katanya.
Faktanya, posisi Liverpool memang tidak menguntungkan. Mereka kini berada di peringkat delapan klasemen dengan 18 poin dari 11 pertandingan, tertinggal delapan poin dari Arsenal dan empat dari City.
Sejarah pun tak berpihak pada The Reds. Belum pernah ada tim yang bisa jadi juara Premier League dengan hanya mengantongi 18 poin setelah 11 laga pertama. Menurut data OPTA, peluang Liverpool untuk juara musim ini hanya 7%, jauh di bawah Arsenal (63,6%) dan Manchester City (22,9%).
Masih Ada Harapan untuk Bangkit
Meski situasinya berat, bukan berarti semuanya sudah berakhir. Liverpool sudah melewati periode sulit melawan tim-tim besar seperti City, United, dan Chelsea. Ke depan, jadwal mereka lebih bersahabat.
Dari tujuh laga berikutnya, lima di antaranya melawan tim papan bawah seperti Nottingham Forest, Sunderland, dan Leeds United. Ini bisa jadi momen penting untuk mengembalikan kepercayaan diri dan memperbaiki posisi di klasemen.
Selain itu, banyak pemain baru yang masih beradaptasi dengan gaya bermain Arne Slot. Jika mereka mulai padu dan menemukan bentuk permainan terbaik, bukan tidak mungkin The Reds kembali menebar ancaman di paruh kedua musim.